Ropi Yanti Jadi Korban Penyiraman Air Keras, Polisi Selidiki Motif

Gambar : Ropi Yanti Korban Penyiraman air keras


Terasbabel.my.id,Pangkalpinang - Seorang wanita bernama Ropi Yanti (29) menjadi korban penyiraman air keras di rumahnya di Jalan Labu, Kelurahan Paritlalang, Kota Pangkalpinang, pada Rabu malam sekitar pukul 21.45 WIB. Korban mengalami luka bakar serius di wajah, mulut, dada, dan tangan setelah disiram cairan panas oleh pelaku tak dikenal. Kamis(14 Agustus 2025)


Menurut keterangan kakak kandung korban, Heni, Ropi sedang berada di rumah bersama anak dan orangtuanya saat kejadian. Pelaku yang tidak dikenal mendatangi rumah korban dan langsung menyiramkan air keras menggunakan gelas kaca ke arah wajah dan tubuh Ropi.


"Saat kejadian, adik saya sedang berada di rumah bersama anak dan orangtua. Setelah mendengar ketukan di pintu, adik saya membukanya, namun pelaku langsung menyiramkan cairan panas ke arah wajah dan tubuhnya," ungkap Heni saat ditemui di rumah sakit.


Korban langsung berteriak histeris dan dilarikan ke Rumah Sakit Primaya Hospital Bhakti Wara untuk mendapatkan perawatan medis. Dokter menyatakan bahwa Ropi mengalami luka serius pada bagian tenggorokan yang mengganggu pernapasannya dan harus menjalani operasi.


"Sekarang adik saya batuk darah. Kata dokter, salurannya ada yang terluka dan sekarang ini masih menjalani operasi," ujar Heni.



Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui motif di balik aksi keji tersebut. Dari hasil pantauan CCTV, terdapat dua orang yang terlibat dalam kejadian ini, satu orang yang menyiramkan air keras dan satu orang lainnya menunggu di motor.


"Kita juga tidak tahu pelaku ini siapa, tapi dari CCTV ada dua orang. Satu yang masuk menyiram korban dengan menggunakan gelas dan satunya menunggu di motor," terang Heni.


Pihak keluarga berharap agar aparat kepolisian segera mengungkap identitas pelaku dan menangkapnya. Mereka juga mengharapkan bantuan untuk biaya pengobatan Ropi yang membutuhkan biaya sangat besar.



"Adik kami Ropi ini orangnya tertutup, jarang keluar rumah, kalau keluar pun sama keluarga. Setau kami selama ini tidak pernah ada masalah dengan siapa pun. Dan kita juga bingung untuk biaya, karena butuh biaya sangat besar apalagi operasi ini, semoga ada yang bisa membantunya," ucap Heni.


Kasus ini menambah daftar panjang tindak kekerasan dengan menggunakan cairan berbahaya yang mengancam nyawa korban. Polisi diharapkan segera menemukan motif di balik aksi tersebut untuk mencegah kejadian serupa terulang di masyarakat.


"Kami berharap pelaku segera tertangkap," tegas Heni.


Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan dan memburu pelaku penyiraman air keras. Masyarakat diharapkan untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam menghadapi situasi serupa. (S.M)






Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak

close