Bangka Selatan - Tragedi memilukan terjadi di SD Negeri 22 Rias, Bangka Selatan, di mana seorang siswa kelas 5 bernama ZH meninggal dunia setelah diduga menjadi korban bullying oleh teman-temannya. Korban meninggal dunia di RSUD Bangka Selatan pada Minggu, 28 Juli 2025, pukul 08:12 WIB.
Menurut keterangan keluarga, ZH telah mengeluhkan kejadian tersebut kepada neneknya dan bahkan melaporkannya kepada guru, namun tidak ada respons. "Kami rawat anak kami sejak hari Kamis, hingga Minggu saat ia meninggal, tak satu pun guru atau pihak sekolah yang datang menjenguk. Benar-benar menyakitkan," ujar orang tua korban dengan suara bergetar.
Pihak rumah sakit, RSUD Junjung Besaoh, mengonfirmasi bahwa korban dirawat sejak Kamis, 24 Juli 2025, dan menjalani operasi pada bagian perut pada Jumat, 25 Juli 2025. Dokter mendiagnosis korban mengalami infeksi usus atau kondisi peradangan pada saluran pencernaan.
Keluarga korban sangat terpukul dan tidak dapat menerima kejadian tersebut. Mereka mempertanyakan peran pihak sekolah yang dinilai lalai dalam mendeteksi dan menangani kasus bullying yang dialami korban. "Kami sebagai keluarga tidak terima dengan kejadian ini. Sekolahnya juga bagaimana bisa tidak mengetahui korban sudah parah dirundung seperti ini," tegas Doni, paman korban.
Gambar : Alm.ZH siswa SD 22 Rias Bangka Selatan,Korban Bullying
Kasus ini menimbulkan pertanyaan tentang sistem pengawasan dan perlindungan anak di lingkungan pendidikan dasar, serta peran guru dan sekolah dalam menangani kasus bullying. Pihak keluarga mendesak Bupati Bangka Selatan dan Polres untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi korban.
Hingga saat ini, pihak sekolah belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bangka Selatan mengaku belum mendapat laporan resmi, namun telah meminta Kabid SD untuk menelusuri kepastian informasi ini.
Kasus ini diharapkan dapat menjadi perhatian serius bagi semua pihak untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. (S.M)