Mengurai Benang Kusut Kasus Kriminal Penyiraman Air Keras Serta Pembakaran Rumah Warga Semabung: Siapakah Dalang di Balik Layar?

 


Gambar ilustrasi


Terasbabel.my.id,Bangka Belitung - Kasus kriminal yang terjadi di Semabung beberapa waktu lalu, yang melibatkan penyiraman air keras dan pembakaran rumah, telah membuka diskusi luas tentang motif dan dalang di balik kejahatan ini.

Pengakuan Feri Kabau, pelaku utama, yang menyatakan bahwa ia bertindak atas suruhan seorang narapidana bernama Febrianto alias Rendy Kacuk, menimbulkan banyak pertanyaan. Apakah Rendy benar-benar dalang utamanya, ataukah ia hanya boneka dari sosok yang lebih berkuasa?

Faktor ekonomi tampaknya menjadi salah satu motif utama Feri melakukan kejahatan ini. Janji bayaran fantastis hingga Rp40 juta jika berhasil membuat cacat korban berikutnya menimbulkan keraguan serius tentang siapa sebenarnya Rendy Kacuk.

Sebagai seorang narapidana dengan riwayat kasus narkoba yang panjang, rasanya tidak masuk akal jika Rendy memiliki kemampuan finansial sebesar itu. Dugaan kuat bahwa ada aktor intelektual atau donatur yang menyokong dana dari balik layar semakin menguat.

Pertanyaan selanjutnya adalah: motif apa yang membuat dalang utama ini bersedia membayar begitu mahal? Apakah ini murni dendam pribadi, persaingan bisnis, atau ada motif lain yang lebih kompleks? Kejahatan yang dilakukan Feri menunjukkan tingkat kekejaman dan niat untuk memberikan efek jera atau teror yang mendalam.

Ini bukan sekadar kejahatan biasa, melainkan kejahatan terorganisir yang dirancang untuk mencapai tujuan tertentu.

Pihak kepolisian memiliki tantangan besar untuk mengungkap kebenaran di balik kasus ini. Dugaan bahwa Rendy hanya "pasang badan" dan bungkam untuk melindungi dalang utama menjadi hambatan terbesar.

Namun, kegigihan penyidik kepolisian patut diapresiasi. Mereka tidak boleh hanya berhenti pada pengakuan Feri Kabau dan Rendy Kacuk. Penyidik harus mampu melihat lebih dalam, menggunakan berbagai cara dan alat bukti yang kuat untuk mengurai jaringan di balik kejahatan ini.

Setiap jejak digital, aliran dana, atau petunjuk sekecil apa pun harus ditelusuri untuk menemukan siapa dalang sebenarnya. Masyarakat menanti pengungkapan tuntas, bukan hanya sekadar menangkap pelaku lapangan, melainkan juga menyeret donatur atau dalang utama ke meja hijau. Hanya dengan begitu, kejahatan serupa dapat dicegah dan rasa keadilan bagi para korban dapat terpenuhi.

Kasus ini adalah ujian bagi sistem hukum kita untuk menunjukkan bahwa keadilan dapat ditegakkan, bahkan ketika pelakunya mencoba bersembunyi di balik layar.

Kita berharap penyidik dapat membuktikan keyakinan mereka untuk mengungkap kebenaran dan memastikan tidak ada pihak yang lolos dari jerat hukum.

Dengan demikian, kita dapat membangun masyarakat yang lebih aman dan adil, di mana kejahatan tidak dapat berulang dan keadilan dapat ditegakkan bagi semua pihak.

(Penulis Opini : Sudarsono)












Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak

close