Bullying di Sekolah, ZH Siswa SD Negeri 22 Rias Meninggal Dunia


Gambar ilustrasi


Terasbabel.my.id,Bangka Selatan - Tragedi memilukan terjadi di SD Negeri 22 Rias, Bangka Selatan, di mana seorang siswa kelas 5 bernama ZH meninggal dunia setelah diduga menjadi korban bullying oleh teman-temannya. Korban meninggal dunia di RSUD Bangka Selatan pada Minggu, 28 Juli 2025, pukul 08:12 WIB.


Kasus ini bermula ketika ZH mengeluhkan kepada neneknya bahwa dirinya telah dipukul dan dikeroyok oleh sejumlah teman sekolah. Namun, tidak ada respons dari guru di sekolah. Kondisi ZH semakin memburuk hingga akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif.


Direktur RSUD Junjung Besaoh, dr Helen Sukendy, mengaku bahwa pihaknya sempat merawat pasien yang disebut sebagai korban perundungan atau bullying. Namun, pihak rumah sakit tidak mengetahui bahwa pasien tersebut merupakan korban kasus bullying.


Keluarga korban berharap keadilan dan meminta pihak berwajib untuk mengusut tuntas kasus ini. Mereka juga meminta pihak sekolah untuk bertanggung jawab dan meningkatkan pengawasan serta perlindungan terhadap siswa untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa depan. 


Keluarga korban berharap kepada Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid, untuk membantu mencari keadilan bagi ZH. Mereka juga mendesak Polres Bangka Selatan untuk mengusut tuntas kasus ini dan mendampingi untuk memberikan keadilan bagi ZH.


"Kami hanya ingin keadilan. Jangan sampai ada lagi anak-anak lain yang mengalami nasib serupa. Guru seharusnya menjadi pelindung, bukan abai saat anak-anak butuh pertolongan," tegas orang tua korban.



Pihak sekolah dan dinas pendidikan diharapkan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap masalah bullying di sekolah. Mereka harus memastikan bahwa setiap siswa merasa aman dan nyaman di sekolah.


Kasus ini juga menimbulkan pertanyaan tentang peran guru dan sekolah dalam mencegah dan menangani kasus bullying. Apakah mereka telah melakukan upaya yang cukup untuk mencegah kasus bullying? Apakah mereka telah memberikan perlindungan yang memadai kepada siswa?


Keluarga korban berharap bahwa kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap masalah bullying di sekolah. Mereka berharap bahwa tidak ada lagi siswa yang menjadi korban bullying di sekolah.


Hingga berita ini ditayangkan, pihak sekolah belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bangka Selatan, Anshori, mengaku belum mendapat laporan dari bawahannya, namun telah meminta Kabid SD untuk menelusuri kepastian informasi ini.


Kasus ini menimbulkan pertanyaan tentang sistem pengawasan dan perlindungan anak di lingkungan pendidikan dasar, khususnya di Kabupaten Bangka Selatan. Pihak sekolah dan dinas pendidikan harus bertanggung jawab untuk memastikan keamanan dan keselamatan siswa di sekolah.


Orang tua dan siswa diharapkan untuk selalu waspada dan melaporkan kasus bullying kepada pihak sekolah atau pihak berwajib jika terjadi. Mereka juga diharapkan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap masalah bullying di sekolah.


Kasus bullying di SD Negeri 22 Rias merupakan tragedi yang memilukan dan harus menjadi pelajaran bagi semua pihak. Pihak sekolah dan dinas pendidikan harus meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap masalah bullying di sekolah. Orang tua dan siswa juga diharapkan untuk selalu waspada dan melaporkan kasus bullying jika terjadi. (S.M)




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak

close